i'll be counting on you

Selasa, 26 Januari 2010

alat optik


Mata
Fungsi : menerjemahkan getaran-getaran elektromagnetik cahaya menjadi pola-pola impuls syaraf yang diteruskan ke otak, sehingga kita dapat melihat suatu benda.
Anatomi mata :
a) kornea : bagian depan mata yang merupakan lapisan pelindung, mempunyai kelengkungan lebih tajam dan dilapisi oleh selaput cahaya
b) Aqueous Humor : cairan di belakang kornea yang berfungsi untuk membiaskan cahaya
c) Lensa Mata : Mengatur pembiasan cahaya yang masuk ke mata
d) Iris : Selaput yang dapat membentuk celah lingkaran dan berperan dalam pewarnaan mata
e) Pupil : Merupakan celah lingkaran yang dibentuk oleh iris dan berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata
f) Retina : lapisan yang tersusun atas sel-sel syaraf dan berfungsi untuk menangkap bayangan nyata, terbalik, diperkecil dari suatu benda depan mata
g) Otot Siliar : Otot yang berfungsi untuk mengatur panjang fokus lensa mata
h) Vitreous Humor : bahan bening encer yang mengisi bola mata
i) Syaraf Optik : Berfungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya yang telah diubah oleh retina menyadi sinyal-sinual menuju otak
Daya akomodasi : Kemampuan lensa mata untuk menipis dan menebal sesuai dengan jarak benda yang dilihat. Daya ini diatur oleh otot siliar. Ketika melihat jauh, lensa mata menipis dan mata tidak berakomodasi, saat melihat benda dekat, lensa mata menebal dan berakomodasi. Untuk mata normal, titik dekat 25cm dan titik jauh tak terhingga.
Cacat mata :
a) Rabun jauh : Jika bayangan jatuh di depan retina, maka tidak bisa melihat terlalu jauh (miopi). Hal ini disebabkan mata tidak dapat memipih ketika melihat jauh. Untuk mengatasi miopi, dianjurkan memakai lensa cekung. Mata miopi titik dekatnya <25>25cm dan titik jauh tak hingga.

K / P : Kekuatan lensa (dioptri)
PP : Punctum Proxium / Titik dekat (cm)


b) Rabun dekat : Jika bayangan jatuh di belakang retina, maka tidak bisa melihat terlalu dekat (hipermetropi). Hal ini disebabkan mata tidak dapat menebal ketika melihat dekat. Untuk mengatasi hipermetropi , menggunakan lensa cembung Mata hipermetropi titik dekat >25 cm dan titik jauh tak terhingga


c) Mata tua : Pengurangan daya akomodasi mata dan biasanya terjadi ketika seseorang berusia lanjut. Penderita presbiopi mempunya titik dekat >25 cm dan titik jauh terhingga. Menggunakan lensa rangkap
d) Astigmatisma : Cacat mata karena kornea mata tidak sferis, sehingga lensa mata mempunyai fokus lebih pendek untuk sinar-sinar pada bidang vertikal. Diobati kacamata silindris

Lup
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).

Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata berakomodasi maksimum adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).


Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.

Mikroskop

Mikroskop adalah suatu alat optic yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran mikro yang mampu melakukan perbesaran hingga ratusan kali. Terdiri atas dua buah lensa cembun, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang ditempatkan dekat ke objek pengamatan, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang dekat ke mata.






Dua buah lensa cembung (+) pada mikroskop disusun dengan jarak tertentu yang dapat ditentukan dengan persamaan berikut

d = s’ob + sok

d : panjang mikroskop
s’ob : Jarak bayangan lensa objektif
s’ok : Jarak benda lensa okuler

Karena terdiri dari dua buah lensa, perbesaran mikroskop adalah

M=Mob x Mok

M : perbesaran total mikroskop
Mob : Perbesaran lensa objektif
Mok : Perbesaran lensa okuler

Perbesaran lensa objektif sebuah mikroskop adalah perbesaran linier yaitu

Mob = h’ob/hob= s’ob/sob
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.
untuk mata berakomodasi maksimum
untuk mata tidak berakomodasi

Teropong
Teropong bias : Teropong yang memanfaatkan prinsip pembiasan cahaya dan menggunakan beberapa buah lensa.
Teropong bintang :
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok). Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Adapun perbesaran P yang dihasilkan oleh teropong adalah

Teropong Bumi : Terdiri dari 3 buah lensa cembung (objektif, pembalik, dan okuler). Panjangnya dapat ditentukan sbb
d = fob + fok + 4fp
Teropong Panggung : Terdiri dari lensa cembung sebagai lensa objektif dan sebuah lensa cekung sebagai lensa okuler. Panjang teropong bintang :

d = fob + fok
Teropong Prisma : Teropong yang terdiri dari dua buah lensa cembung dan dua buah lensa prisma yang diletakkan di antara lensa objektif dan okuler.
Teropong Pantul : Sebuah teropong yang memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan menggunakan beberapa buah cermin dan lensa.

Untuk latihan soal bisa dibuka link-link dibawah ini:

latihan 1
latihan beserta penjelasan tentang cahaya dan alat optik


THANKS FOR SEEING THIS SUMMARY OF OPTIC INSTRUMENT !


Jumat, 22 Januari 2010

go physic-ing !


this is the "first-post" in this blog. i hope we could go dancing and bouncing to discover a whole world of science. especially in physics. so, enjoy the ride and happy roller-science-ing !